Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan ciriciri tertentu, misalnya berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencarian, kebangsaan, suku bangsa, agama, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan tempat tinggal.
Komposisi penduduk suatu daerah atau negara penting untuk diketahui, karena dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah suatu negara dalam melaksanakan kebijakan pembangunan perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya. Komposisi penduduk dapat menjadi dasar perencanaan pembangunan, contohnya sebagai berikut.
- Dari komposisi penduduk menurut umur, diketahui bahwa penduduk suatu daerah sebagian besar termasuk usia sekolah. Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah dapat menyediakan gedung sekolah maupun gurunya.
- Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui bahwa banyak lulusan SMA yang tidak dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus menyediakan lapangan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan tersebut.
- Berdasarkan keterangan mengenai tempat tinggal, diketahui banyak penduduk tidak memiliki rumah. Oleh karena itu, pemerintah membangun rumah-rumah sederhana untuk masyarakat dengan jalan mengangsur.
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin adalah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis kelaminnya. Kegunaan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin untuk mengetahui:
- jumlah penduduk laki-laki dan perempuan,
- perincian umur untuk setiap jenis kelamin,
- jumlah penduduk usia sekolah,
- jumlah usia kerja, serta
- jumlah usia tua.
Apabila diperhatikan kelompok umurnya, maka jumlah penduduk tahun 2000 yang paling banyak adalah dari golongan umur antara 0 – 4 tahun, 5 – 9 tahun, 10 – 14 tahun, dan 15 – 19 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Sementara itu, jumlah penduduk, baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan hampir seimbang. Dengan demikian, penduduk Indonesia pada tahun 2000 termasuk penduduk muda.
Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan adalah komposisi yang memberikan gambaran mengenai tingkat kepandaian dari hasil pendidikan formal.
Berdasarkan angka-angka pada tabel tersebut, disimpulkan bahwa kemajuan pendidikan di Indonesia harus dipercepat. Setiap anak harus bersekolah dan lulus (tamat). Sedapat mungkin, mereka bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.