Bentuk dasar laut tak ubahnya seperti bentukan yang ditemukan di darat, seperti dataran rendah dan tinggi, pegunungan, lembah, dan sebagainya. Di dasar laut terdapat beberapa bentuk relief dasar laut yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Tepi benua (continental margin); morfologi yang terletak dekat pantai yang benuanya menurun ke cekungan dasar laut. Morfologi ini dapat dibedakan menjadi tiga wilayah, yaitu:- Paparan benua (Shelf), yaitu dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200 m, dan terletak di sepanjang pantai suatu benua. Contoh: Paparan Sunda.
- Lereng benua (continental slope). Merupakan bagian dasar laut yang menurun tajam dan curam ke arah dasar laut sampai kedalaman antara 200 - 3000 meter
- Continental rise. Merupakan daerah yang mempunyai lereng yang perlahan-lahan menjadi dasar lautan.
b. Palung laut (Trough), yaitu dasar laut yang dalam dan sempit dengan dinding yang curam membentuk corong dan memanjang, dengan kedalaman lebih dari 5000 m.
c. Lubuk laut (Bekken), yaitu dasar laut yang bentuknya cekung.
d. Gunung Laut, yaitu gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik yang menjulang diatas permukaan laut atau tidak.
e. Punggung laut (Mid Oceanic Ridge), yaitu punggung pegunungan di dasar laut.
f. Atol, yaitu karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar.
g. Laguna, yaitu bagian laut dangkal di tengah atol.
Atol Takabonerete merupakan salah satu atol yang terdapat di Indonesia tepatnya di Sulawesi Selatan. Tak banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan atol indah ini sehingga promosi wisatanya belum begitu sebesar objek wisata lain seperti Raja Ampat. Luas total atol ini mencapai 220 ribu Ha dengan sebaran terumbu karangan 500 km persegi. Proses Terjadinya Atol