Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat. 1° untuk angin arah dari utara. 90°untuk angin arah dari timur. 180° untuk angin arah dari selatan. 270° untuk angin arah dari barat. Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana angin itu bergerak.
Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
a) gradient barometrik;
b) rotasi bumi;
c) kekuatan yang menahan (rintangan).
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya. Angin yang besar kekuatannya, makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub, pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 90°, sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudera. Kekuatan yang menahan dapat membelokkan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan, atau ke atas.