Menulis puisi sebenarnya tidak terlalu sulit. Hampir mirip dengan kegiatan menulis teks bacaan. Yang membedakan adalah puisi ditulis dengan baris-baris kata yang memiliki ikatan tertentu (suku kata, rima, irama, diksi, dan bait).
Pelajaran ini akan mengajak kamu untuk berlatih menulis puisi baru.
1. Pengertian Puisi Baru
Puisi baru adalah karya puisi cerminan masyarakat baru. Puisi baru memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik puisi baru antara lain sebagai berikut.
a. Puisi baru tidak terlalu ketat terikat pada aturan, terutama dalam persamaan bunyi atau rima, seperti puisi lama. Namun sengaja dimunculkan penyair untuk menunjukkan aspek keindahan.
b. Puisi baru lebih mencerminkan sifat kepribadian individual. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penyair yang memiliki ciri khas dalam penulisannya.
Contohnya puisi-puisi karya Sutar Aji Calzoum Bakhri.
c. Timbulnya puisi baru sebagai akibat pergaulan, budaya, pendidikan, dan lingkungan penyair.
2. Tahap-Tahap Menulis Puisi
Untuk membuat puisi, perhatikan tahap-tahap berikut.
a. Tahap persiapan dan usaha
Penyair menentukan tema yang paling menarik. Tema dapat diperoleh penyair dari mengamati kejadian-kejadian sekitar. Setelah itu penyair mengumpulkan informasi dari peristiwa-peristiwa di sekitar tema.
b. Tahap inkubasi dan pengendapan
Penyair mengendapkan ide-ide beserta informasi-informasi yang telah terkumpul untuk diperkaya dengan masukan di alam prasadar penulis.
Caranya, mengapresiasikan seakan-akan peristiwa itu terjadi pada diri penyair.
c. Tahap iluminasi
Penyair akan mengekspresikan masalah atau tema tersebut dalam sebuah puisi, semakin sering berlatih, maka semakin terampil mengekspresikan puisi dalam bahasa yang indah. Pada tahap ini penyair harus memerhatikan sifat-sifat puisi.
d. Tahap verifikasi
Penyair menilai karyanya sendiri apakah sudah sesuai dengan perasaannya atau perlu perbaikan-perbaikan.
3. Macam-Macam dan Contoh Puisi Baru
Puisi baru ada bermacam-macam jenisnya. Dilihat dari jumlah barisnya, puisi baru terbagi dalam berikut ini.
a. Distikon, yaitu puisi baru dua baris seuntai.
b. Terzina, yaitu puisi baru tiga baris seuntai.
c. Kwarten, yaitu puisi baru empat baris seuntai.
d. Kuint, yaitu puisi baru lima baris seuntai.
e. Sekstet, yaitu puisi baru enam baris seuntai.
f. Septima, yaitu puisi baru tujuh baris seuntai.
g. Oktaf, yaitu puisi baru delapan baris seuntai.
h. Seneta, yaitu puisi baru empat belas baris seuntai.
Perhatikan contoh puisi baru yang bersifat bebas, namun tetap estetis berikut ini!
Puisi 1
Lukisan
Mudik menghilir
Tak kutentukan tempat pergi
Sedang tak ada tempat berdiri
Pengembara
Laut dan udara
Terkatung-katung di ombak rawan
Tergantung-gantung di angan awan
Penyelam
Penilik alam
Haus dahaga akan kebenaran
Kecewa melihat dunia keliaran
Sebigini
Sukmaku seni
Merindu, mencari ketentuan hati
Kebenaran, damai, dan kasih sejati
(J. E. Tatengkeng)
Puisi 2
Berpisah
Bersama-sama bunga digubah
Menjadi rangkaian halus pewangi
Dan pulang kita bersuka hati
Di kala surya terbenam merah
Di jalan simpang kita berpisah
Gubahan bunga gemetar di tangan
Dan sambil kita berpandangan
Jatuh rangkaian dua berbelah
Kuambil seutas setengah lagi
Kupegang erat dan kau melompat
Di kala senja ku jalan sendiri
Hanyalah bunga kaubawa lari
Mengirimkan wanginya ke arahku lagi
(Chairil Anwar)
Semoga dengan adanya Pengertian Puisi Baru, Tahap - Tahap Menulis Puisi Baru, Macam - Macam dan Contoh Puisi Baru ini kalian semakin paham dan mampu menguasai dengan bagus materi tentang puisi baru baik dari
tahap-tahap penulisan sampai macam-macam beserta contoh puisi baru. Terimakasih telah membaca
Pengertian Puisi Baru, Tahap - Tahap Menulis Puisi Baru, Macam - Macam dan Contoh Puisi Baru.