• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

MATSAMUKA

  • DROPDOWN MENU
  • About
  • Sitemap
  • Labels
    • Bisnis Online
    • Media Sosial
    • Ragam
    • Software
    • Blogging
  • Blog Bisnis
  • Links
    • Download Video
    • Adw Cleaner
    • Malware Byte
Home » Matematika » MTs » Siswa » SMP » SMP Kelas IX » Pengertian Bilangan Prima Dan Contoh Bilangan Prima 1-100

Pengertian Bilangan Prima Dan Contoh Bilangan Prima 1-100

Label: Matematika, Label: MTs, Label: Siswa, Label: SMP, Label: SMP Kelas IX

Pengertian Bilangan Prima Dan Contoh Bilangan Prima 1-100 ~ Salah satu jenis bilangan yang banyak dipelajari dalam ilmu matematika adalah bilangan prima. Bilangan ini memiliki karaktersitik yang sangat unik. Sehingga beberapa pendapat mengungkapkan bahawa tipe bilangan yang masuk dalam kategori bilangan prima perlu dikolompokkan secara khusus. Keunikan karakteristik terletak pada sifatnya yang hanya akan menghasilkan hasil pembagian berupa bilangan bulat (utuh) ketika dibagi dengan menggunakan bilangan 1 atau bilangan itu sendiri. Di luar kedua bilangan tersebut, jika digunakan untuk membagi tidak akan menghasilkan bentuk bilangan bulat. Pada kesempatan kali ini kami akan mengulas mengenai pengertian bilangan prima dan contoh bilangan prima 1-100. Untuk adik-adik SMP/MTs materi ini biasanya dimasukkan ke dalam materi pelajaran matematika SMP/MTs.

Pengertian Bilangan Prima

Pengertian secara umum dari bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) dan hanya dapat dibagi dengan bilangan 1 atau bilangan itu sendiri untuk menghasilkan bilangan bulat (utuh). Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bilangan prima itu terdiri dari bilangan yang dimulai dari angka 2 (dua). Tetapi tidak semua angka setelahnya menjadi anggota bilangan prima. Bilangan prima memiliki syarat hanya dapat dibagi dengan angka 1 atau angka itu sendiri. Jika ada bilangan yang dapat dibagi dengan angka selain yang disyaratkan tersebut, maka bilangant ersebut tidak termasuk ke dalam bilangan prima.

Sebagai contoh adalah angka 3 yang hanya dapat dibagi dengan angka 1 atau 3 saja untuk dapat menghasilkan bilangan bulat (utuh). Karena jika angka 3 dibagi dengan angka 2 hasilnya akan berupa bilangan pecaha, yaitu 1,5. Jadi angka 3 termasuk ke dalam kategori bilangan prima.

Sedangkan contoh untuk bilangan non prima seperti angka 4. Angka 4 dapat dibagi dengan angka 1, 2, dan 4 untuk dapat menghasilkan bilangan bulat (utuh). Ketika angka 4 dibagi dengan angka 2 maka hasilnya adalah angka 2. Jadi dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa angka 4 tidak termasuk ke dalam kategori bilangan prima.

Contoh Bilangan Prima 1-100
Contoh Bilangan Prima 1-100

Contoh Bilangan Prima 1-100

Setelah mengetahui karakteristik bilangan prima dan penjelasannya, sekarang kami akan berikan contoh bilangan prima. Contoh bilangan prima berikut ini akan lebih memperjelas karakteristik bilangan prima yang hanya dapat dibagi dengan bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima yang akan kami cantumkan disini adalah bilangan prima 1-100. Dari sekian banyak bilangan dari 1-100, yang termasuk ke dalam bilangan prima 1-100 adalah sebagai berikut:

Bilangan Prima 1-100 : 1, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97.

Untuk bilangan 1-100 selain bilangan tersebut di atas tidak termasuk ke dalam kategori bilangan prima. Dan bilangan tersebut dinamakan dengan Bilangan Komposit. Bilangan komposit merupakan kebalikan dari bilangan prima. Setidaknya bilangan prima 1-100 tersebut dapat dihafalkan.

Demikian sedikit ulasan mengenai Pengertian Bilangan Prima Dan Contoh Bilangan Prima 1-100. Semoga bermanfaat bagi adik-adik yang sedang mempelajarinya.

0 Response to "Pengertian Bilangan Prima Dan Contoh Bilangan Prima 1-100"

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer

  • Soal Geografi Materi Biosfer
    1. Fauna wilayah Indonesia Bagian Barat termasuk fauna tipe.... A. Australis B. Panama C. Ethiopian D. Oriental E. Paleartik 2. Di daratan A...
  • Tata Ruang
    Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya spatial plan adalah wujud struktur ruang dan pola ruang disusun secara nasional, regional dan lokal...
  • SOAL HOTS GEOGRAFI
    Pembelajaran harus HOTS, soal wajib HOTS dan semuanya terkait HOTS. Guru dan siswa jadi bingung. Sebenarnya, apa, bagaimana, dan manfaat HOT...
  • Persebaran Flora di Indonesia
    Mungkin diantara kita masih belum mendapatkan gambaran -seperti apa sih persebaran flora di Indonesia?-. Seorang ahli biologi asal Belanda –...
  • Kecepatan angin
    Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan...
  • Persebaran Fauna di Dunia
    Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada...
  • SMAN 15 MEDAN JUARA OLIMPIADE GEOGRAFI UNIMED TINGKAT SUMUT-ACEH TAHUN 2016
    Bersyukur kepada Allah SWT karena kebahagian siswa/i yang tergabung pada tim Olimpiade Sains SMA Negeri 15 Medan (OS 15) Bidang Geografi sa...
  • Shingeki No Kyojin S2 Episode 12 [END]
    Shingeki No Kyojin S2 Episode 12 [END] Subtitle Indonesia [Attack On Titan] Anime : Shingeki No Kyojin Season : 02 Episode : 12 [END] Subtit...
  • Contoh perhitungan Tipe iklim Schmidt – Fergusson
    Dari data tersebut, tercatat bulan kering (< 60 mm) berjumlah 11 dan bulan basah (> 100 mm) atau berjumlah 15, sedangkan untuk jumlah ...
  • Konsep Wilayah, Perwilayahan, dan Teori Pertumbuhan
    A. Pengertian Wilayah Wilayah atau sering disebut region adalah unit geografis yg memiliki kriteria, batasan dan individualitas tertentu....

Arsip Blog

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Memuat...

Memuat...

Memuat...

Memuat...
Copyright 2014 MATSAMUKA. All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Original Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger