• About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

MATSAMUKA

  • DROPDOWN MENU
  • About
  • Sitemap
  • Labels
    • Bisnis Online
    • Media Sosial
    • Ragam
    • Software
    • Blogging
  • Blog Bisnis
  • Links
    • Download Video
    • Adw Cleaner
    • Malware Byte
Home » Atmosfer » Cuaca » Hujan » Iklim » Curah Hujan (Presipitasi)

Curah Hujan (Presipitasi)

Label: Atmosfer, Label: Cuaca, Label: Hujan, Label: Iklim

Hujan adalah curahan butiran air dari atmosfer sampai ke permukaan bumi, baik berbentuk cair maupun padat (es dan salju). Butiran air tersebut berasal dari uap air yang mengalami penggabungan antara partikelnya melalui inti kondensasi dan mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik beku. Banyaknya curah hujan yang mencapai permukaan bumi selama selang waktu tertentu dinyatakan dengan ketebalan atau ketinggian air hujan. Ukuran ketebalan hujan dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). 

Alat penakar curah hujan disebut ombrometer. Ada dua jenis alat penakar hujan, yaitu rekaman (otomatis) dan nonrekaman. Prinsip penakaran yaitu menampung air hujan yang langsung dari atmosfer sebelum jumlahnya berkurang akibat meresap ke dalam tanah, mengalir, atau menguap. Suatu kota yang memiliki curah hujan sebesar 2000 mm dalam setahun, artinya jika air hujan itu ditampung dengan tidak meresap, mengalir, atau menguap maka tingginya akan mencapai 2000 mm (2 meter). Jika kota itu datar maka akan mengalami banjir setinggi 2 meter.

Jenis-jenis hujan
Proses terjadinya hujan bermacam-macam, baik ketika awal proses kondensasi, pada saat awan pembawa hujan diarak angin maupun pada saat awan terangkat oleh arus konveksi yang membumbung dari bawah ke atas. Di bawah ini diterangkan beberapa jenis hujan yang terjadi di sekitar kita. 

a. Hujan orografis 
Proses hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena awan yang membawa hujan diarak oleh angin dari bagian permukaan bumi yang rendah menaiki lereng gunung atau pegunungan. Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami pendinginan dan mengalami kondensasi, maka terjadilah hujan di lereng pegunungan tersebut. Jika angin bertiup pada suatu lereng pegunungan itu, maka hujan orografis (hujan pegunungan) akan terjadi pula sepanjang tahun. Lereng gunung yang selalu mendapat curah hujan orografis disebut lereng hadap hujan, sedangkan lereng sebelahnya yang tidak kebagian curah hujan disebut lereng bayangan hujan. 

b. Hujan zenital 
Hujan ini terjadi karena massa udara panas membumbung ke atas. Massa udara yang mengandung uap air tersebut setelah sampai pada lapisan atas, suhunya menjadi turun dan mengakibatkan kondensasi menjadi awan cumulus atau cumulonimbus. Jika penguapan tersebut bertambah besar, awan yang terbentuk juga semakin tinggi. Pada batas tertentu terjadilah turun hujan mendadak (dapat disertai dengan adanya petir). Proses hujan zenital banyak terjadi di daerah khatulistiwa dan pada musim panas di daerah sedang.

c. Hujan frontal 
Hujan ini terjadi sebagai akibat pertemuan antara dua massa udara yang berbeda suhunya, yaitu yang satu panas, sedangkan yang lain dingin. Massa udara yang panas dan mengandung uap air bergerak naik seperti menaiki lereng di atas massa udara yang dingin. Udara dingin yang berada di bagian bawah seperti merunduk menyusup di bawah udara panas. Pertemuan antara udara panas yang membawa uap air tentu saja sangat terpengaruh. Uap air yang dibawanya mengalami pengembunan akibat diturunkan suhunya oleh udara dingin. Karena terjadi pengembunan maka terjadilah hujan yang dinamakan hujan frontal. Hujan jenis ini jarang ditemukan di Indonesia, tetapi banyak ditemukan di daerah lintang sedang dan di sekitar lingkar kutub (60° – 66,5° LU/LS). Udara panas berasal dari lintang yang lebih rendah, sedangkan udara dingin berasal dari lintang tinggi (sekitar kutub). 
  • Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut isohyet. 
  • Curah hujan diukur dengan menggunakan rain gouge.
Faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 
1) bentuk medan atau topografi; 
2) arah lereng medan; 
3) arah angin yang sejajar dengan garis pantai; 
4) jarak perjalanan angin di atas medan datar.

0 Response to "Curah Hujan (Presipitasi)"

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer

  • Soal Geografi Materi Biosfer
    1. Fauna wilayah Indonesia Bagian Barat termasuk fauna tipe.... A. Australis B. Panama C. Ethiopian D. Oriental E. Paleartik 2. Di daratan A...
  • Menghitung Skala Peta
    Mari kita bahas tentang cara menghitung dengan skala angka. Skala digunakan untuk menghitung jarak wilayah sesungguhnya dengan memanfaatkan ...
  • Soal Tentang Garis Kontur, Komponen Inderaja, dan Tahapan Kerja SIG
    1.   Diketahui peta kontur dengan skala 1:20.000.  Pertanyaan : Berapakah kontur interval pada peta tersebut? Apabila ada dua garis kontur y...
  • Pilgubsu, Antara Pemodal dan Isu Primordial
    Pilgubsu, Antara Pemodal dan Isu Primordial Oleh : Fadil Abidin             Perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan adalah bagian dar...
  • SOAL HOTS GEOGRAFI
    Pembelajaran harus HOTS, soal wajib HOTS dan semuanya terkait HOTS. Guru dan siswa jadi bingung. Sebenarnya, apa, bagaimana, dan manfaat HOT...
  • PENELITI MUDA & 16 KIR SE INDONESIA
    Sumber: Mer-C Publishing Apeksi (Alat Pendeteksi Sapi Birahi) karya I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara dkk dari SMAN Bali Mandara ditetap...
  • LOMBA KARYA TULIS AHMBS 2014 SUMATERA UTARA
    Gambar : Peserta AHMBS Sumatera Utara Tahun 2013 Dealer CV. Indako Trading Co Medan akan mengelar seleksi untuk siswa Sumatera Utara untuk ...
  • Surat Kabar Terbitan Hari ini Jadi Media Pembelajaran Esok Hari
    Berlangganan surat kabar terbitan nasional, banyak keuntungannya bagi yang hobi membaca untuk mendapatkan informasi terkini dan tingkat kei...
  • Industri, Orientasi Lokasi, dan Klasifikasinya
    Pengertian Industri  adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris:  industrious ) dan penggunaan alat-ala...
  • Kecepatan angin
    Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan...

Arsip Blog

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Memuat...

Memuat...

Memuat...

Memuat...
Copyright 2014 MATSAMUKA. All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Original Theme by Mas Sugeng. Powered by Blogger